Jumat, 14 September 2012

Ikatan Kovalen


  • Ikatan kovalen terbentuk karena penggunaan bersama satu atau lebih pasangan elektron antara dua atom. Penggunaan bersama pasangan elektron ini akan menstabilkan konfigurasi elektron atom-atom penyusun yang bersangkutan. Ikatan tersebut terjadi antara atom non logam dan pasangan elektron yang digunakan bersama. Ikatan kovalen dapat berasal dari kedua atom  yang berkaitan maupun berasal dari salah satu atom saja.
  • Ikatan kovalen dapat terbentuk  antara  dua atom sejenis misalnya dalam molekul H2, atau antara dua atom yang berbeda misalnya dalam molekul HCl. 
  • Ikatan tunggal : terbentuk karena penggunaan bersama 1 pasang electron
  • Ikatan rangkap dua : terbentuk karena penggunaan bersama 2 pasang electron
  • Ikatan rangkap tiga : terbentuk karena penggunaan bersama 3 pasang electron oleh 2 atom


  • Ada 3 macam ikatan kovalen yakni:
  1. ikatan kovalen polar
  2. ikatan kovalen non polar
  3. ikatan kovalen semi polar (ikatan kovalen koordinasi)



Pembimbing : DR. PUDJONO,SU,APT.


Ikatan Ionik


  • Ikatan Ionik adalah ikatan ionik antara dua atom dalam suatu molekul dapat terbentuk bila salah satu atom tersebut melepaskan elektron dan atom yang lain mempunyai kemampuan yang cukup tinggi untuk menangkap elektron yang dilepaskan oleh atom yang pertama tersebut.
  • Ciri-ciri ikatan ion adalah sebagai berikut:
  1. Terbentuk  karena adanya perpindahan elektron antara sebuah atom  logam dan sebuah atom bukan logam. Dalam perpindahan ini atom logam menjadi ion yang bermuatan positif (kation)  dan atom bukan logam menjadi ion yang bermuatan negatif (anion).
  2. Atom bukan logam memperoleh sejumlah elektron yang cukup untuk menghasilkan  anion dengan konfigurasi elektron gas mulia.
  3. Kecuali dalam keadaan gas, senyawa ion tidak tersusun dari pasangan ion  sederhana atau sekelompok kecil ion. Dalam keadaan padat, setiap ion dikelilingi oleh ion-ion yang muatannya berlawanan, membentuk suatu susunan yang disebut kristal.
  4. Yang dimaksud satuan rumus suatu senyawa ion ialah sekelompok terkecil ion-ion yang bermuatan listrik netral. Satuan rumus diperoleh secara otomatis bila struktur Lewis dituliskan.
  • Dalam tabel periodic, setiap perioda unsur-unsur I A (Li, Na, Rb, Cs, Fr) dan II A (Be, Mg,Ca, Sr, Ba dan  Ra) merupakan unsur-unsur yang mempunyai elektronegativitas cukup rendah. Sedangkan, unsur-unsur golongan VI A (O, S, Se, Te) dan VII A (F, Cl, Br,I, At) memiliki elektronegativitas yang cukup tinggi, sehingga senyawa-senyawa yang terbentuk antara unsur-unsur I A atau II A dengan unsur-unsur VIA atau VIIA akan merupakan senyawa yang terbentuk skarena ikatan ionik.
  • Sebagai contoh kita tinjau ikatan kimia yang terjadi antara atom Na dan atom Cl dalam garam dapur NaCl.
  • Untuk melepaskan elektron pada kulit terluar (3s1) dari atom Na dibutuhkan sejumlah energi yang disebut energi ionisasi pertama, I, =  + 5,1 eV.  Sejumlah energi akan dilepaskan apabila atom Cl menarik elektron ke dalam  kulit terluarnya yang diukur dengan afinitas elektron, AE  = - 3,6 eV
  • Ion-ion terbentuk saling tarik menarik sehingga berdekatan. Proses ini eksoterm, dengan perubahan energi sebesar – 5,8 eV.  Keseluruhan proses berlangsung dengan mudah dan berenergi, perubahan energi bersih yang terjadi  adalah 5,1 – 3,6 – 5,8 =  - 4,3 eV / atom  =  - 415 kJ/mol.






Pembimbing : DR. PUDJONO,SU,APT.


Deklinasi

  • Deklinasi merupakan sistem fleksi mengenai bentuk (nomina, adjektiva, pronomina, dsb) untuk menyatakan perbedaan kategori (genus atau kasus).
  • Berdasarkan akhiran dan jenis kelaminnya, kata benda dibagi dalam lima deklinasi, yaitu :
  1. Deklinasi I : akhiran –a (f)
  2. Deklinasi II : akhiran –us (m), -er (m), dan -um (n)
  3. Deklinasi III : akhirannya banyak/tidak tertentu (m, f, n)
  4. Deklinasi IV : akhiran –us (m) dan –u (n)
  5. Deklinasi V : akhiran –ies (m/f) dan –er (f)

  • Umumnya akhiran –us (m) masuk pada deklinasi II, sedangkan kata-kata khusus dengan akhiran –us (m) masuk pada deklinasi IV.

Deklinasi II

 Deklinasi II A

Akhiran : -us (m)
Genetivus singular : -i


  • Contoh kata-kata Deklinasi II A
  1. Anuus           =   tahun
  2. Nervus         =   saraf
  3. Bulbus          =   umbi
  4. Digitus          =   jari
  5. Locus           =   tempat
  6. Numerous    =   bilangan atau jumlah
  7. Cervus         =   rusa
  8. Stilus            =   batang
  9. Lobus          =   bagian organ
  10. Succus         =   getah
  11. Arillus          =   kulit biji
  12. Capillus        =   rambut
  13. Globulus      =   butiran
  14. Modus         =   cara
  15. Oculus         =   mata
  16. Trochiscus   =   kue
  17. Sirupus        =   sirup
  18. Discus         =   cakram
  19. Mucus         =   mukosa


Deklinasi II B

Akhiran : – um, -i ( n )
Genetivus Singularis : -i


  • Contoh kata-kata Deklinasi II A
  1. Infusum,i           = air rebusan   
  2. folium,i              = daun
  3. Decoctum,i       = air rebusan          
  4.  involucrum,i      = bungkus
  5. Emplastrum,i     = plester   
  6. bacillum,i           = batang
  7. Suppositorium,i = suppos   
  8. oleum,i              = munyak
  9. Acidum,i           = asam   
  10. unguentum,i       = salep
  11. Balneum,i          = penangas
  12. Bidudum,i         = 2 hari, 24 jam
  13. Bihorium,i         = 2 jam, 120 menit
  14. Trihorium,i        = 3 jam, 180 menit
  15. Butyrum,i         = mentega
  16. Epistomium,i    = tutup
  17. Filtrum,i           = saringan

Deklinasi I

Akhiran : -a (f)
Genetivus singular : -ae
 


  • Contoh kata-kata Deklinasi I
  1. Aqua           =   air suling
  2. Pasta           =   pasta
  3. Cera            =   malam
  4. Lagena        =   botol
  5. Charta         =   kertas
  6. Mixtura       =   campuran
  7. Forma         =   bentuk
  8. Oliva           =   zaitun
  9. Formula      =   resep
  10. Pulpa          =   daging buah
  11. Gutta          =   tetes
  12. Lana           =   bulu domba
  13. Hora           =   jam atau selai
  14. Terra           =   tanah
  15. Farina         =   tepung
  16. Vesica         =   gelembung
  17. Pilula           =   pil
  18. Anteria        =   pembuluh arteri