- Ikatan Ionik adalah ikatan ionik antara dua
atom dalam suatu molekul dapat terbentuk bila salah satu atom tersebut
melepaskan elektron dan atom yang lain mempunyai kemampuan yang cukup tinggi
untuk menangkap elektron yang dilepaskan oleh atom yang pertama tersebut.
- Ciri-ciri ikatan ion adalah sebagai berikut:
- Terbentuk
karena adanya perpindahan elektron antara sebuah atom logam dan sebuah atom bukan logam. Dalam
perpindahan ini atom logam menjadi ion yang bermuatan positif (kation) dan atom bukan logam menjadi ion yang
bermuatan negatif (anion).
- Atom bukan logam memperoleh sejumlah elektron
yang cukup untuk menghasilkan anion
dengan konfigurasi elektron gas mulia.
- Kecuali dalam keadaan gas, senyawa ion tidak
tersusun dari pasangan ion sederhana
atau sekelompok kecil ion. Dalam keadaan padat, setiap ion dikelilingi oleh
ion-ion yang muatannya berlawanan, membentuk suatu susunan yang disebut
kristal.
- Yang dimaksud satuan rumus suatu senyawa ion
ialah sekelompok terkecil ion-ion yang bermuatan listrik netral. Satuan rumus
diperoleh secara otomatis bila struktur Lewis dituliskan.
- Dalam tabel periodic, setiap perioda unsur-unsur
I A (Li, Na, Rb, Cs, Fr) dan II A (Be, Mg,Ca, Sr, Ba dan Ra) merupakan unsur-unsur yang mempunyai
elektronegativitas cukup rendah. Sedangkan, unsur-unsur golongan VI A (O, S,
Se, Te) dan VII A (F, Cl, Br,I, At) memiliki elektronegativitas yang cukup
tinggi, sehingga senyawa-senyawa yang terbentuk antara unsur-unsur I A atau II
A dengan unsur-unsur VIA atau VIIA akan merupakan senyawa yang terbentuk skarena
ikatan ionik.
- Sebagai contoh kita tinjau ikatan kimia yang
terjadi antara atom Na dan atom Cl dalam garam dapur NaCl.
- Untuk melepaskan elektron pada kulit terluar
(3s1) dari atom Na dibutuhkan sejumlah energi yang disebut energi ionisasi
pertama, I, = + 5,1 eV. Sejumlah energi akan dilepaskan apabila atom
Cl menarik elektron ke dalam kulit
terluarnya yang diukur dengan afinitas elektron, AE = - 3,6 eV
- Ion-ion terbentuk saling tarik menarik sehingga
berdekatan. Proses ini eksoterm, dengan perubahan energi sebesar – 5,8 eV. Keseluruhan proses berlangsung dengan mudah
dan berenergi, perubahan energi bersih yang terjadi adalah 5,1 – 3,6 – 5,8 = - 4,3 eV / atom = -
415 kJ/mol.
Pembimbing : DR. PUDJONO,SU,APT.