Jumat, 01 Maret 2013

Walfarin

  • Walfarin adalah senyawa antikoagulan. Walfarin merupakan derivat (turunan) dari coumarin-- senyawa kimia yang secara alami ditemukan di banyak tanaman, terutama tanaman Galium odoratum (woodruff).

gambar tanaman woodruff
  • Awal mulanya, walfarin dipasarkan sebagai pestisida tikus. setelah beberapa tahun kemudian, walfarin diketahui efektif dan relatif aman untuk mencegah trombosis dan embolism-- ketidaknormalan dalampembentukan gumpalan darah.
struktur kimia Walfarin (C19H16O4)
  • Walfarin dan derivat coumarin lainnya dapat menurunkan kemampuan pembekuan darah dengan cara menghambat vitamin K epoxide reductase (VKOR). VKOR merupakan enzim yang mereduksi vitamin K apabila vitamin K tersebut telah teroksidasi dalam proses karboksilasi asam glutamat. Hal ini akan menyebabkan tidak terbentuknya vitamin K quinon. Padahal, vitamin K quinon dengan bantuan vitamin K quinon reduktase diperlukan untuk membentuk vitamin K hidroquinon. Akibatnya, terjadi gangguan koagulasi.
 
  •  Pada perkembangan selanjutnya, penggunaan obat walfarin (derivat coumarin) dikurangi karena adanya kesulitan untuk mengontrol dosis dan ketakutan bahwa obat tersebut akan menginduksi perdarahan.

Jumat, 15 Februari 2013

Natrium Diklofenak

  • Natrium diklofenak adalah obat golongan antiinflamasi nonsteroid yang mempunyai efek antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik.
  • Mekanisme kerjanya  adalah dengan penghambatan sintesa prostaglandin. Natrium diklofenak diabsorbsi secara cepat dan lengkap setelah pemberian peroral dan kadar puncak dalam plasma dicapai dalam 2 - 3 jam. obat ini 99% terikat pada protein plasma. metabolisme sebagian besar terjadi di dalam hati dan metebolit-metabolitnya diekskresikan dalam urin sebesar 65% dan di dalam empedu sebesar 35%.
Struktur Kimia Natrium Diklofenak
  • Indikasi : untuk penyakit rheumatoid arthritis, osteoasthritis, ankylosing apondylitis, rematik non artikular, dan serangan akut dari gout.
  • Efek samping : gangguan pencernaan, sakit perut, mata terasa pedas, mengantuk, pusing, sakit kepala, diare, penggunaan jangka panjang menyebabkan terjadinya anemia sekunder, retensi cairan, dan kenaikan tekanan darah.

Tata Nama Obat

Semua obat yang beredar di Indonesia mempunyai 3 macam nama, yaitu sebagai berikut.
  1. Nama Kimia
  2. Nama Generik
  3. Nama Dagang
Contoh :